- Do'a itu perintah Alloh SWT berfirman:
"Berdo'alah padaKu niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina." Q.S. Al Mu'min, 40:60
Tidak seperti janji manusia yang sering dilanggar, janji Alloh SWT itu benar karena Ia mustahil ingkar janji.
"Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Alloh itu benar." Q.S. Al Mu'min, 40:55
Manusia itu makhluk yang serba kurang, oleh karenanya meminta menjadi hal yang lumrah dilakukan, meminta tolong, meminta makan, meminta minum, meminta pakaian, meminta kecerdasan, meminta ilmu, meminta harta, meminta kedudukan, meminta jodoh, meminta anak, dll.
"Do'a itu otaknya ibadah"
Tidak ada ibadah tanpa memanjatkan do'a, bahkan solat fardhu yang kita dirikan tiap hari sebanyak lima kali pun semuanya mengandung do'a. Dari mulai do'a iftitah yang meminta diampuni, dijauhkan diri ini dari dosa-dosa seperti jauhnya timur dan barat, dibersihkan diri ini dari dosa-dosa seperti bersihnya pakaian dari kotoran, disucikan dosa diri ini dengan air, salju dan embun. Al fatihah berisi permintaan kita agar senantiasa diberi petunjuk dan kenikmatan tidak seperti orang yang dimurkai dan sesat.
- Do'a itu intinya ibadah, Rasulullah SAW bersabda:
"Do'a itu otaknya ibadah"
Tidak ada ibadah tanpa memanjatkan do'a, bahkan solat fardhu yang kita dirikan tiap hari sebanyak lima kali pun semuanya mengandung do'a. Dari mulai do'a iftitah yang meminta diampuni, dijauhkan diri ini dari dosa-dosa seperti jauhnya timur dan barat, dibersihkan diri ini dari dosa-dosa seperti bersihnya pakaian dari kotoran, disucikan dosa diri ini dengan air, salju dan embun. Al fatihah berisi permintaan kita agar senantiasa diberi petunjuk dan kenikmatan tidak seperti orang yang dimurkai dan sesat.
- Do'a itu senjata seperti sabda Rasululloh SAW:
"Do'a itu senjata orang yang beriman dan tiangnya agama serta cahaya langit dan bumi." (H.R. Hakim dan Abu Ya'la)
Senjata itu tameng, pelindung, perisai bagi orang yang meyakini Alloh 'Azza wa Jalla sebagai Tuhan dan Rajanya manusia serta seluruh makhluk di jagat raya ini. Senjata memerangi keresahan, kesakitan, kepayahan, kegelisahan, ketidak berdayaan, kebodohan, kejahiliyahan, keputusasaan, kerumitan, kesempitan, kegalauan, serta semua beban dunia yang menyesakkan lainnya.
Saat masalah-masalah dunia menyibukkan dan melemahkan kita, berdo'alah meminta kekuatan dan keleluasaan kepada Alloh SWT, laiknya senjata do'a akan membunuh semua penyakit dunia. Percayalah, do'a itu jauh lebih ampuh dari pedang, pistol, sniper, granat, meriam, bahkan nuklir sekalipun. Karena kita meminta kepada yang menciptakan semua senjata di muka bumi ini, Allah Al Akbar.
- Mustajab Do'a
- Hendaknya kita berdo'a bukan hanya ketika susah namun juga ketika bahagia karena jika kita mengingat Alloh dikala suka, Ia akan mengingat kita dikala duka. Ini artinya kita wajib berdo'a setiap saat.
- Sepertiga malam adalah waktu yang Alloh janjikan sebagai Mustajab Do'a, karena para malaikat turun kebumi untuk mengaminkan semua do'a-do'a hambaNya.
- Saat akan melakukan suatu kegiatan yang dianjurkan dengan do'a khusus yang dicontohkan Rasulullah SAW, seperti do'a ketika masuk keluar masjid, masuk keluar kamar mandi, melewati kuburan, bercampur, bangun dan hendak tidur, sebelum sesudah makan, berbuka shaum dll.
- Sesudah solat fardu dan ketika sujud Alloh menyatakan bahwa Ia begitu dekat dengan hambaNya saat itu, jadi perpanjanglah sujud dengan memanjatkan do'a.
- Selama dan ketika hendak berbuka shaum juga merupakan waktu-waktu ijabah do'a, karena Alloh menyatakan bahwa ibadah shaum itu khusus dipersembahkan langsung untuk Alloh maka tidak akan ada hijab yang menghalangiNya dengan hamba-hambaNya yang meminta padaNya.
- Orang tua yang berdo'a untuk anak-anaknya kepada Alloh ialah mustajab. Karena ridho Alloh ada pada ridho orangtua. Olehkarenaya hendaklah kita sebagai anak berhati-hati dalam memperlakukan orangtua kita seperti yang sering Alloh ingatkan pada kita bahwa kita wajib berbuat baik pada mereka, jika tidak akan ada ketidak ridhoan padanya lebih-lebih diucapkan lewat do'a yang akan menjadi murkaNya. Sebagai orangtua, kita juga harus hati-hati mengucapkan kata-kata kepada anak kita, karena kata-kata orangtua itu doa dan harapan yang akan dikabul Alloh SWT.
- Do'a yang dipanjatkan seorang Muslim bagi saudaranya yang Muslim dimana ia tidak mengetahuinya.
- Do'a pemimpin yang adil.
- Do'a orang yang didzalimi.
- Do'a anak soleh kepada orangtuanya.
- Do'a kebaikan dan bukan untuk kejahatan.
- Lailatul qodar
- Antara adzan dan iqomat
- Turun hujan
- Ketika adzan untuk solat fardu
- Saat tertentu dihari Jum'at sekitar sholat Jum'at dan khutbah
- Minum air zam zam dengan niat yang benar
- Disertai ucapan Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzzalimin
- Do'a setelah wafatnya seseorang
- Wukuf di Arafah
- Ramadhan
- Majlis ta'lim
- Ketika mendapat musibah lalu berdo'a Innalillahi wainna ilaihi raji'uun
- Shafar atau dalam perjalanan
- Setelah berwudlu
- Setelah jumrah shughra (ula) dan jumrah wustha
- Dalam Ka'bah atau hijir Ismail
- Di bukit Shafa dan Marwah
- Di sekitar masy'aril haram (muzdalifah)
- Hati bersih dan mantap menghadap Alloh serta berada dalam situasi puncak keikhlasan ke hadiratNya
- Adab berdo'a
- Ikhlas mengharap ridho Alloh SWT
- Diawali dan diakhiri dengan pujian kepada Alloh SWT dan sholawat kepada Rasulullah SAW
- Sungguh-sungguh dan yakin akan dikabulkan
- Tegas dan tidak tergesa-gesa
- Menghadirkan hati/khusyu dan pasrah
- Dinyatakan pada saat lapang dan sempit
- Berdo'a hanya kepada Alloh Ta'Ala
- Tidak untuk kerusakan keluarga, harta, keturunan, dan diri sendiri
- Mengndalikan suara, tidak samar-samar dan tidak terlalu keras
- Pengakuan atas dosa dan memohon ampunanNya, pengakuan atas anugerahNya dan tekan mensyukurinya
- Tidak terkesan memaksa (mengancam jika tidak dikabulkan)
- Merendahkan diri, penuh harap dan rasa takut
- Menolak kedzaliman serta bertaubat
- Diulang tiga kali
- Menghadap kiblat
- Mengangkat tangan khusus wukuf dan istisqa
- Penuh kesadaran dan kemantapan
- Diawali untuk diri sendiri kalau akan berdo'a untuk orang lain
- Tawassul (perantara) dengan asma'ul husna dan sifat-sifat Alloh yang agung atau dengan amal sholeh yang dilakukan sendiri atau dengan bantuan doa orang soleh yang masih hidup
- Makanan, minuman, pakaian dan kekayaan lainnya diperoleh dengan cara yang halal
- Tidak berdoa untuk dosa atau memutuskan silaturahim
- Melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar
- Menjauhi dosa dan maksiat
Wallohu'alam bishowab.
*sumber: DO'A, Dr. Miftah Faridl, Penerbit Pustaka, Bandung: 2009.
0 komentar:
Post a Comment