Jilbab itu tanda ketaatan seorang muslimah |
Pun ketika kita belajar bahasa asing, perkenalan atau introduction selalu diajarkan paling awal: Maa ismuka? 당신의 이름은 무엇입니까? Comment t'appelles tu? Wie heißen Sie? Apka shubh nam kya hai? Come ti chiami? Anata no onamae wa? Kak tebya zavut? Namina saha? Siapa nama kamu? What is your name?
Bayangkan jika kita tidak mempunyai nama. Mungkin orang akan memanggil kita dengan "Hey", "Woi", atau mungkin "Cuy", bisa juga "Ciiinnnn".
Selain itu nama juga merupakan jelmaan dari do'a kdua orang tua yang memberikan nama tersebut. Ada hal yang sangat menggelikan tentang nama ketika pamanku melakukan sensus bagian pelosok tanah air kita, ada seseorang yang bernama (maaf) Tai Satumpuk. Semoga saja berita itu hanya guyonan. What a creepy name, right?!
Lalu apa hubungannya dengan judul celotehan ini yaitu JILBAB. Yups sangat berhubungan erat, kawan. Jilbab itu fungsinya sama seperti nama: identitas pertama, utama, penting sekaligus wajib, bagi siapa? Bagi kaum perempuan yang beragama Islam atau biasa dipanggil Muslimah atau wanita Muslim.
Dalam surat Al-Ahzab ayat 59 diatas jelas disebutkan kata-kata imperative atau perintah bagi kita, wanita Muslim, untuk menutup aurat kecuali wajah dan telapak tangan yaitu dengan kain yang menutupi dada atau jilbab.
Jika ada seorang muslimah yang belum berjilbab karena mempunyai alasan ingin menJILBABI HATI dahulu, sepertinya alasan itu sangat tidak berlandaskan pasa syariah Islam. Kata-kata itu seperti senjata melawan perintahNya yang jelas-jelas menganugerahi tubuh kita yang sehat wal 'afiat dan indah ini secara gratis. Allah SWT menganugerahi kita dengan fisik yang sempurna, namun kita malah melawan perintahNya untuk menjaga tubuh yang Ia titipkan ini untuk kita. Sebenarnya, malah dalam istilah Islam saja kalimat menJILBABI HATI itu TIDAK DITEMUKAN sama sekali. Jilbab itu dipakai di fisik bukan psikis. Masalah hati lain lagi pembahasannya.
Jika ada lagi alasan lain untuk menolak Jilbab dengan "lebih baik tidak suka bergosip membicarakan keburukan orang lain tapi tak berjilbab" daripada "berjilbab tapi masih suka bergosip", hal itu lebih ironis lagi. Perlu diingat bahwa menutup aurat dengan jilbab itu hukumnya WAJIB, sedangkan hukum meninggalkan yang wajib itu berdosa. Apa seseorang yang tak berjilbab bisa dibilang luput dari dosa bergunjing sedangkan kewajiban menutup aurat saja belum dilaksanakan? Kalau pun iya tidak pernah bergunjing (walaupun rasanya tidak mungkin..) dan berarti lepas dari dosa gibah, bagaimana dengan kewajiban menutup aurat yang belum terpenuhi? Apa dosa tersebut terhapus dengan tidak bergunjing? Wallahu'allam
Allah SWT berfirman:
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." Q.S.Al-Ahzab: 36
Berbicara tentang jilbab diluar konteks hukumnya yang wajib, kita mungkin bisa membahas tentang keuntungan berjilbab.
- Sebagai identitas. Muslimah yang berjilbab bisa dengan mudah dikenali dari pada muslimah yang belum berjilbab. Dengan ini kita tidak akan disamakan dengan wanita yang beragama lain. Jilbab juga bisa menjadi indikator keimanan seorang muslimah, hal ini sebagai tanda awal dari ketaatannya pada Allah SWT dan RasulNya.
- Sebagai pelindung. Terlepas dari kabar sekitar tahun 2004 di Bandung dimana sekelompok muslimah berjilbab yang, maaf, diperkosa sepulang dari mengaji di DT, Geger Kalong (asuhan Aa Gym) (hal ini mungkin terjadi karena kondisinya yang pulang larut malam), menutup aurat jelas akan melindungi kita dari bahaya tatapan dan nafsu birahi laki-laki. jelas sekali bagi kaum muslim untuk menjaga pandangannya sedang bagi muslimah untuk menutup auratnya yang mengundang syahwat. Sungguh Islam sangatlah seimbang dalam menyikapi segala sesuatunya.
- Sebagai penjaga izzah atau kehormatan. Muslimah berjilbab biasanya lebih dihormati dalam pergaulannya, misalnya laki-laki tidak seenaknya memegang tangan, merangkul atau mungkin berkata-kata yang tidak sopan. Terlepas dari fenomena saat ini dimana banyak muslimah berjilbab tapi masih berpegangan tangan dengan yang bukan muhrim, apalagi pacaran, berjilbab tapi tidak menutupi sampai dada, berjilbab tapi jenis pakaian transparan dan atau ketat, jilbab tetaplah mulia adanya namun menjadi disfungsi dan menciptakan salah kaprah karena perilaku salah dan menyimpang yang keluar dari syariat Islam tersebut. Jadi yang mungkin dipersalahkan adalah pelakunya bukan jilbab bahkan menyalahkan muslimah lain yang berjilbab sesuai dengan syariah, menutup aurat kecuali wajah dan telapak tangan, pakaian longgar dan tidak transparan.
- Sebagai dakwah. Meski kita tidak memiliki talenta seperti Mamah Dedeh yang lantang menyuarakan ayat Allah, mungkin hal yang paling sederhana yang bisa kita lakukan dalam menyebarkan kalam Illahi yaitu dengan jilbab yang kita pakai ini. Kita dengan tidak langsung menyeru, memberikan model kepada saudara muslimah kita yang lain agar mau segera menutup auratnya. Jika ada muslimah lain yang tertarik memakai jilbab karena keanggunan penampilan juga perilaku serta ucapan kita, insyaalloh dakwah ini akan berganjar pahalaNya.
- Penampilan yang lebih anggun, cantik dan feminin. Coba sekarang bandingkan Marshanda sebelum dan sesudah ia berjilbab. Mana yang lebih anggun? Atau Inneke Koesherawati yang wajah indah berjilbabnya hilir mudik di iklan maupun program tv. Lebih anggun, cantik, feminin dan terhormat kan?
- Silahkan kawan-kawan sebutkan keuntungan lainnya dari menutup aurat...pasti masih sangat banyak ya.
Wallohu'allam bishowwab.
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." Q.S. Al-Maidah: 3
3 komentar:
Kereeen banget tulisannya,titih.. :) yes,semoga makin banyak temen2 muslimah lain yg pake jilbab. Dan skr bukan alasan lagi 'klo pake jilbab jadi ga modis', justru skr lagi banyak2nya trend fashion dri para jilbaber.. Smangat ya kampanye in jilbab nya,, :D
Makasih banyak ya Mira, udah mau baca coretan tih ^^. iya amiinn semoga banyak saudari muslimah kita yg lain yang belum berjilbab segera melaksanakan kewajibannya..
Gimana kabar bisnisnya, bu? smoga makin lancar jadi momspreneur nya ya. semangat bisnisnya sangat menginspirasi..btw, tih juga ada bisnis nih :p
bagus banget tulisannya,sangat mencerahkan.........
Post a Comment