Tadi malam aku mendapatkan teman baru, Sarah yang berasal dari Malaysia, negara tetangga kita, dan Nilay dari Turki. Kami bersama teman kami Witha pergi menengok teman kami yang sedang hamil dan nampaknya kurang sehat. Pukul 8 malam kami sampai di rumahnya, beserta cake yang kami bawa sebagai tanda sayang dan perhatian kami. Sehabis ngobrol kesana-kesini, kami pamit pulang sekitar pukul 10 malam. Ketika melangkahkan kaki keluar, samar-samar kami lihat bulir-bulir putih sangat kecil jatuh dari langit. Oh ternyata salju. Bagi yang berasal dari negara tropis yang hanya menyaksikan dua musim yakni musim penghujan dan kemarau, salju adalah satu-satunya pengobat hawa dingin yang menusuk tulang dan sendi kami. Namun hanya sekilas, lalu bulir salju itu dengan segera hilang ditelan angin malam yang sangat mencekam.
Lalu pagi eh salah siang, maaf selama musim dingin ini siang nampak terasa sangat pagi karena matahari enggan menampakkan wajahnya. Siang ini BERSALJU! Indahnyaaaa ini benar-benar salju, walau hanya seperti gerimis, belum deras, tapi wujudnya dapat ku raih mendarat di telapak tanganku. Langsung mencair karena suhu tubuhku yang hangat dibantu oleh heater di dalam rumah. Ia mendarat lagi di sweater ku. Ku lihat dengan seksama indah nian, amboyyy cantiknya salju itu ya. Memang sesuai dengan apa yang digambarkan orang-orang selama ini. Seperti ini:
0 komentar:
Post a Comment