Apakah Kita Latah???

Jika ditanya apa itu latah, bisa jadi semua orang Indonesia tahu seperti apa itu latah. Meski tentunya dengan bahasa definisi yang beragam. Latah sangat identik dengan Mpok Atik yang selalu mengikuti apa yang orang lain lakukan atau katakan, sambil tentu saja memberikan efek yang mengagetkan. Apakah Mpok Atik tahu kalau yang diikutinya tersebut barangkali akan mempermalukannya di depan umum? Secara spontan ia meniru perilaku atau perkataan orang lain, dibawah alam sadarnya ia melakukan semua itu, tentu ia tidak sadar hal itu memalukan sampai akhirnya kelatahannya berhenti sejenak. Lalu apakah Mpok Atik tahu apa makna sesuatu yang ia tiru dari orang lain itu? Ketika sedang mengobrol tiba-tiba saja Mpok Atik berjoget joget meniru gaya orang yang mengerjainya. Atau tiba-tiba saja Mpok Atik mengangkat tangannya seperti seseorang sedang berdoa. Begitulah seseorang dengan kelatahannya, hanya bisa meniru apa yang terjadi di sekitarnya. 
Kalau begitu bisa ditarik definisi dari latah yaitu mengikuti perilaku, tindak tanduk, kelakuan, perkataan, ucapan, gaya penampilan dll dari orang lain di negara sendiri atau pun negara luar tanpa diketahui makna dari sesuatu yang diikuti tersebut. Kalau mau meminjam istilah yang agak berat dari istilah agama disebutnya taklid buta.
Apakah kita (baca: warga Indonesia) termasuk masyarakat latah? Ah menurut saya sih kita tidak latah, hanya saja suka melihat orang kebanyakan memakai BB (Black Berry) lalu tertarik membelinya. Dari eksekutif muda, ibu rumah tangga sampai anak-anak SD aja punya, masa kita nggak punya? Malu dong, ketinggalan jaman. 
Korean boysband dan girlsband ala SuJu dan SNSD sedang menyerang kaula muda kita, masa kita nggak punya boysband dan girlsband asli bikinan dalam negeri. Makanya kita dukung terus SM*SH (baca: smosh) dan 7 Ikans. Let's keep on singing: Bibirmu dower.. bibirmu dower..cenat cenut cenat cenut kaya badut :D
Or instead check this one out! Andeca Andeci ;p

Facebook, orang kita mana yang nggak kenal Muka Buku alias jejaring sosial yang satu ini. Bahkan adek bayi yang masih minum asi ekslusif aja nampang di FB (orang tua macam apa ya yang bikin akun buat bayinya? Keren atau Kelewat Lebay? atau nggak ada kerjaan lain? hehe). Dalam hal yang satu ini kita patut bangga loh, karena berada diurutan nomor tiga dalam kategori negara yang paling banyak menggunakan FB. Pas orang-orang sibuk ngomongin trending topic, kita pun berbondong-bondong buka akun di Twitter.
Dalam hal fashion, saya mungkin yang menganut paham Be My Self, jadi diri sendiri aja dikarenakan terlalu banyak gaya yang ditawarkan dan bersifat musiman. Dari baju muslim Syahrini, kerudung Baso, ciput India, ciput konde, ciput ninja, sendal Crocs, tas Hermes dll (item terakhir itu barang KW-KW an ya, yang asli harga milyaran punyanya ibu Nunun nggak kebeli choyyy ;)  
Sampai-sampai teman saya di FB (ehem ternyata saya termasuk penyumbang Indonesia masuk di jajaran nomor tiga terbanyak pengguna FB ^^) menulis status seperti ini:
pada musim jilbab april ya..ga di pasar,ga di mall,ga di angkot,ga di jalan..semuaaa aprilll.meuni lierrr
jilbab april?
Sekarang kita beralih ke Briptu Norman, Chaiya Chaiya. Semenjak video lipsync isengnya tidak sengaja di upload ke YouTube, dalam hitungan detik ia jadi artis papan gilingan eh papan atas. Waktu hal tersebut sedang booming-boomingnya, coba kamu pindahkan channel tv ke stasiun tv yang lain karena bosan melihat wajahnya yang agak innocent nampang di layar kaca sambil joged-joged ala Shakhrukh Khan. Nggak nemu channel yang nggak ada wajahnya? Coba aja buka MQTV, dijamin hati kamu akan terjaga dari berita tentang Briptu Norman (yang sekarang sudah tidak Briptu lagi) seperti lirik lagunya Aa Gym, jagalah hati jangan kau kotori, jagalah hati lentera hidup ini.
Begitu pula dengan nasib Sinta dan Jojo.
Waktu Amerika sedang mengadakan pemilihan presidennya yang ke-44, warga kitalah yang sepertinya lebih demam akan Barack Obama. Sampai-sampai kisah masa kecilnya diangkat ke layar lebar dengan judul Anak Menteng (Little Obama).
Kalau menyinggung tentang para artis yang terjun ke dunia politik juga nggak keitung. Jadi nggak usah dibahas lah ya, cuappeeee dehhh!
Yang terakhir mungkin yang paling tidak pernah bisa lepas dari gaya hidup muda mudi di tanah air, yaitu merayakan Tahun Baru. Berbeda kalangan akan menentukan jenis perayaan yang dilakukan. Ada yang merayakannya dengan bakar-bakaran ikan, ayam, sapi, kambing di rumah aja. Ada yang merenung berinstrospeksi diri di dalam Masjid. Ada yang pergi bersama keluarga ke tempat wisata, puncak, villa, hotel, restoran dll. Namun hal yang negatif juga tidak bisa dipungkiri sering terjadi di malam tahun baru, seperti pasangan belia tewas di malam tahun baruan. Atau yang sekarang sedang menggegerkan kota Bandung dan menggengerkan UPI. Padahal jika dibandingkan dengan Korea Selatan sebagai negara maju dimana energinya bersumber dari nuklir, Samsung dan LG-nya yang go internasional, atau produk mobil dalam negerinya yaitu Hyundai dan KIA yang sangat dibanggakan oleh warganya (nambah: di sepanjang jalan-jalan di Cheongju ini, jarang sekali terlihat mobil selain merek yang disebutkan diatas. Kalaupun ada buatan Eropa itupun sangat terbatas), malam tahun baru 2012 ini keadaannya sangat jauh jauh jauh lebih tenang dari negeri kita tercinta. Kenapa? Sederhana saja, karena merayakan pergantian malam tahun baru bukanlah budaya dari warga negeri Ginseng ini. They might think it's not worth celebrating. Tapi kita sebaliknya, tak apa bukan budaya kita, yang penting senang senang dan asyik masyuk. -_-'
Itulah tadi contoh-contoh dimana kita bisa mengelak kalau kita (baca: warga Indonesia) sangatlah tidak latah, jarang ikut-ikutan atau meniru budaya orang lain atau negara lain.

0 komentar:

Post a Comment