Ied Adha 1432 H

Waktu menunjukkan pukul 5.00 pagi bagian Korea Selatan, tepatnya di wilayah Cheongju, Chungcheongbuk-do. Aku bergegas bangun sambil masih terkantuk-kantuk. Langsung mandi, bangunin dia, sambil nunggu dia mandi aku masak-masak untuk sarapan, ada goreng ubi, nasi dan lauk pauknya. Juga jus jeruk. Lalu kami sholat subuh berjamaah sekitar pukul 5.30, karena itu lah waktu masuk fajar untuk wilayah Cheongju. Setelah itu kami sarapan sambil santai sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5.55. Akhirnya dengan nekat kami tetap pergi walau kami tahu nampaknya sulit untuk mengejar bis pertama yang pergi tepat pukul 6.25. Tepat pukul 6.00 kami keluar kontrakan. Berjalan sambil lari, seperti atlet jalan cepat, *sighing, panting. Hah heh hoh aku dibuatnya, ternyata jarak dari kontrakan ke halte bis lamanya sekitar 20 menit. Yah alhamdulillah kami sampai di halte 5 menit sebelum bis datang. Di dalam bis 2 teman kami sudah menunggu.
Selama perjalanan, embun menutupi seluruh kaca bis. Aku makin dibuat ngantuk jadinya. Tak terasa satu jam berlalu dan bis mengantarkan kami ke tempat bernama Daejon. Kami sampai di tempat tujuan kami untuk sholat Ied Adha yakni di KAIST.
Disambut Soang eh Angsa
Kami langsung menuju tempat sholat. Ehem..bayanganku akan sholat dilapangan yang penuh dengan sajadah yang berwarna-warni nan indah seperti di Bandung, namun imajinasiku tersebut tergantikan oleh pemandangan lapangan badminton yang dihiasi bapa-bapa dan adek-adek yang main badminton. Mereka main seruuuuu banget sampai tidak ngeh kalau kami di kursi penonton bukan lah menonton mereka melainkan menanti mereka nyingkah alias pergi dari lapangan secepatnya dan memberikan kami kesempatan untuk ibadah sunnat yang satu tahun sekali ini.
Atosan heula ah, emang na bade uih!
Alhamdulillah, setelah sekitar 20 menit menunggu, kami bersiap-siap sholat ied. Diawali dengan Takbir:
Allahu akbar Allohu akbar Allohu akbar
Laailaahaillallohu wallohu akbar 
Allohu akbar walillahilham
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa
wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa
Laa ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun. Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, wa a'azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.
Ini kali pertama dalam hidupku sholat ied Adha, menghabiskan hari raya, tanpa ibu bapa dan keluargaku di dekatku. Kini aku berada di tengah muslim dan muslimah dari beberapa negara lain, seperti Pakistan, Filipina dan Bangladesh.
Selesai sholat ied kami lalu menuju gedung lain untuk menyantap makanan. Kami disuguhi nasi kuning ala timur tengah, nggak tau apa namanya. Rasa kunyitna sangat terasa, potongan dagingnya empuk, kacang polong dan jagung manisnya juga enak, namun sayang nasinya bercampur beras alias belum matang.
Di bawah pohon merah
Setelah makan, kami berunding akan langsung pulang atau pergi ke tujuan selanjutnya untuk menyantap sate gratis di Mushola Annur. Kami sepakat untuk mengambil kesempatan langka ini, sate gratis gitu loks..
Kami menuju Mushola Annur dengan bis selama sekitar 40 menit. Setibanya disana waktu menunjukkan pukul 11.00. Namun sate mentah masih buanyakkk. Kami dengan sabar dan manis menunggu para bapak-bapak mengipasi sate yang nampaknya sih tidak kegerahan. Oh salah itu cara menyate, dikipasin, dibakar diatas arang. 
Cup cup cup, cepat mateng ya sateku sayang!
Tik tok tik tok. The clock is ticking. The time is flying. Sampai waktunya sholat Dzuhur, si sate belum juga beres bibakar. Cacing di perut kami mulai gelisah seperti majikannya.
Resah dan gelisah, menunggu disini...
Waktu menunjukkan pukul 13.30 setelah selesai solat Dzuhur berjamaah, para bapa langsung duduk melingkar dan mengadakan sebuah forum yang membuat para cacing kami berdemo makin hebat. Forum itu membicarakan tentang kebijakan pemerintah tentang para TKI kita, ya things like that lah. Aku sudah tidak bisa mendengar dengan jelas lagi karena mataku yang agak kunang-kunang seperti melihat kambing, ayam dan sapi yang montok-montok tepat di depan mukaku.
Oh ternyata itu sate, iya kan?!
Para bapa masih bercuap-cuap tentang entah apa, dengan muka pengen a.k.a mupeng kami memperhatikan sate seperti melihat Afgan Syah Reza sedang menyanyikan lagu Bawalah Pergi Cintaku di atas panggung. Lalu tiba-tiba saja ada laki-laki yang memperhatikan kami, kalau tidak salah dia yang juga ikut membakar si sate. Ia mengijinkan kami untuk mengambil satu piring dan mempersilahkan kami juga untuk langsung makan.
Yippieee, at last after all these torturing hours waiting for satay, we ate them greedily. *grin :D
Setelah itu kami SMP (Sudah Makan Pulang), pamit pulang kepada teman-teman muslim setanah air, berterima kasih dan dadah dadah. 
Kami lalu bertolak ke terminal bis naik taksi, gaya, padahal kami tidak tahu kalau jaraknya ternyata dekat. 
Kami lalu membeli tiket dan ketika waktunya tiba bis kami datang kami naik dan waktunya tidur lagi di bis.
Tiket bis dari Daejon ke Cheongju
Praise be to Alloh The Al Mighty, ied Adha tahun ini indah dan berkesan. Seindah jalanan yang terselimuti daun berguguran.
Sesyahdu hari rayaMu
Pintaku ya Alloh, agar aku, kami bisa menjadi hambaMu yang patuh laiknya Nabi Ibrahim as yang taat pada ta'wil mimpiMu dan Nabi Ismail yang taat pada perintah ayahnya.
Agar Ied Adha tahun depan Kau masih pertemukan kami, dan kami mampu memenuhi janji kami untuk berkurban. Berkurban dari harta yang telah Kau anugerahkan pada kami. Mudahkanlah hati kami, semudah jika kami membelanjakan harta itu untuk kepentingan dan kesenangan kami semata.
Perkenankanlah ya Alloh ya Mujibuddu'aa...

1 komentar:

Anonymous said...

Aaamiin..

Latihan pergi haji sholat bareng sesama muslimin dari berbagai negara..

Mas "Panglima"

Post a Comment