Suatu pagi di hari sabtu yang hangat,seorang wanita muda pergi mengantar adiknya yang akan mengikuti ujian masuk pesantren.satu hari sebelumny mereka berdua menginap di rumah sang paman yang kebetulan bertempat tinggal dekat dengan lokasi ujian. mereka diantar paman dan dua adik sepupuny yang masih kecil-kecil. Sekitar jam delapan mereka sudah berada di areal pesantren untuk mengikuti jalannya ujian. Sesampainya disana sang adik langsung bergegas ke ruangan seperti yg tertera di kartu ujian yaitu ruang empat. Sambil mengucap bismillah dia memasuki ruang kelas lalu mengerjakan soal dengan teliti.
Sang kakak perempuan beserta paman dan dua sepupunya menunggu di areal pesantren sambil bercengkrama,bercerita atau terkadang membeli makanan kecil. Sang kakak sibuk berkirim sms dengan sahabatnya yang ternyata sudah sebulan sebelumnya merencanakan untuk berkunjung sekaligus menginap ke rumah sahabatnya itu yang kebetulan tinggal masih di kota yang sama meskipun harus menempuh jarak yang lumayan jauh karena letaknya di areal pegunungan. Dia bertekad untuk memenuhi janjinya. Namun sejak pergi dari rumah menuju kota tersebut,bapanya mengamanahinya agar menjaga adik-adiknya serta rumah selama bapanya berdinas di luar kota. Merasa bingung harus mendahulukan yang mana antara memenuhi janjinya untuk bersilaturahmi ke sahabatny atau menjaga rumah yg diamanahi bapany,sang kakak berusaha untuk bisa menjalankan keduanya sekaligus.
Tibalah waktunya ujian berakhir sekitar jam 12 siang. Alhamdulillah semua berlangsung lancar,tes tulisan mencakup tauhid,akhlak,tarikh,serta ilmu pengetahuan umum dan bahasa,sedangkan untuk ujian praktek melingkupi tes praktek solat dan hafalan al-Quran. Sang adik beserta paman dan dua sepupu kecil berencana pulang lgsg k rmh paman,sedang kakaknya bersikeras pergi ke rmh sahabatny sekedar ingin berkunjung sbntar lalu pulang lagi tanpa menginap. Lalu ia langsung menaiki angkot menuju rmh sahabatny. Sesaat setelah angkot melesat,ia melihat minimarket dan memberhentikan angkot menuju minimarket tersebut dengan niat membeli buah tangan untuk keluarga sang sahabat. Namun betapa kagetnya ia ketika hendak membayar barang yg ia beli,uang seratus ribu di sakuny hilang. Innalillahiwa innailaihirojiun..ucapny lirih,memang benar hilang. Tidak ada lagi kata selain ikhlas,ia bergumam dalam hati semoga uang itu akan bermanfaat bagi yg menemukanny dan menjadi nilai sodaqoh bagi keluargany.
Alhamdulillah untungny masih ada uang yg sangat pas pasan untuk membeli satu kaleng kue kering dan untuk ongkos hanya pulang pergi ke rumah temannya. Setelah itu ia lgsg menuju terminal menaiki angkot yg dituju,seperti biasa angkot pun mengetem dg santainy,padahal waktu sudah mnunjukkan pukul satu. Sedangkan waktu yg ditempuh sekitar dua jam. Ia resah karena setelah ini ia harus segera pulang karena rumahnya sudah ditinggal hampir dua hari. Ia terus mengingat akan amanah dari bapanya. Akhirny ia memutuskan keluar dari angkot itu dan dengan sangat menyesal mengirim sms sahabatnya tidak jadi berkunjung karena kehilangan uang. Sahabatnya tentu saja sangat sangat kecewa. Tapi dengan sabar ia menerangkan keadaan yang sebenarnya akhirnya sahabatnya menerima keputusannya dan Alhamdulillah ia tidak marah sehingga persahabatan merekapun tetap bersemi.
Ia lalu langsung bergegas menaiki angkot menuju rumah pamannya. Sesampainya disana paman,bibi,adik bertanya kenapa tidak jadi pergi,karena khawatir membuat resah semua orang terpaksa ia mengatakan bahwa angkotny terlalu lama ngetem. Bingkisan untuk keluarga sahabatnya diberikan kepada paman dan bibi,mungkin memang rezeki mereka. Sejak saat itu ia berniat suatu saat di depan jika Alloh Menghendaki ia akan memenuhi janjinya berkunjung ke rumah sahabatnya itu.
Lalu tak lama kemudian ketika sedang hanya berdua dengan sang adik,sang adik berkata bahwa ia mendapatkan rezeki menemukan uang seratus ribu di halaman masjid,dan ia bertanya mau diapakan uangnya. Subhanalloh ketika dilihat bentuk uangnya ternyata itu uang sang kakak yang hilang tadi…alhamdulillah uang itu akhirnya dipakai untuk ongkos pulang ke rumah.
Setibanya di rumah tidak disangka bapa yang katanya berdinas selama seminggu, pulang karena ingin mengambil beberapa pakaian bersih dan segera menyimpan pakaian yang kotor. Subhanalloh..tidak terbayang bagaimana jadinya jika bapa pulang dalam keadaan lelah lalu di rumah tidak ada siapapun karena ia yang diamanatinya malah menginap di tempat lain dan mengabaikan amanah orangtua yang harus dijadikan prioritas utama...
A wise person says that everything happens for a reason...
There's a saying says that every cloud has a silver lining, it means that there will be a lesson behind every trial.
Quran Al-Anam:59 says "And with Him are the keys of the unseen; none knows them except Him. And He knows what is on the land and in the sea. Not a leaf falls but that He knows it. And no grain is there within the darknesses of the earth and no moist or dry [thing] but that it is [written] in a clear record."
0 komentar:
Post a Comment