Kami dan Swarovski Korea

Hari Minggu kemarin tanggal 9 Oktober 2011 merupakan salah satu hari yang berkesan dan tidak akan aku dan sumaiku lupakan. Seba'da ashar kami lalu bertolak ke halte bus menuju Lotte Young Plaza, super market bergengsi asli milik Korea. Ngomong-ngomong dikit tentang Lotte Mart, aku jadi ingat Lotte Mart dekat rumahku di Bandung, sebelahnya Rumah Sakit Al-Islam, jalan Soekarno-Hatta, ternyata itu frechcise nya Lotte Mart asli Korea. Hanya bedanya Lotte Mart di Indonesia sifatnya whole sale atau grosir sedangkan di Korea sendiri merupakan Department Store juga super market. Malah Lotte memproduksi jenis-jenis makanan sendiri seperti snack atau makanan ringan. Malah usut punya usut, kawan ingat nggak permen karet merek Lotte jaman duluuuuuu banget (yang masa kanak-kanaknya sekitar tahun 90an awal biasanya tau deh...) nah itu katanya awal perusahaan Lotte memproduksi permen karet. Keren kan sekarang mereka jadi raksasa department store di negerinya sendiri. salut lah buat Han-guk!!

 


Kembali ke niat kami ke Lotte Young Plaza ialah untuk memenuhi undangan Top Directornya dalam rangka menyampaikan print out kisah dan pengalaman suami ku membeli perhiasan di toko perhiasan Swarovski sebagai maharku waktu itu. kisah itu ternyata menarik perhatian Mr. Hyun sang Top Director Lotte Young Plaza, yang sekarang berposisi sebagai Top Leader seluruh Lotte Mart di Korea, untuk diterjemahkan ke dalam Hangul atau bahasa Korea. Saat berusaha membeli seperangkat perhiasan, suamiku terhambat masalah bahasa Korea. para sales kurang paham perkataan suamiku dalam bahasa Inggris. lalu muncullah Mr. Hyun sang Top Director terjun langsung membantu customer Swarovski.
Saat kami tiba di toko Swarovski, seorang wanita muda berambut pendek, berwajah ceria, tersenyum menyambut kami "Hello, I'm the translator." lalu diikuti oleh seorang lelaki berjas hitam bermata sipit sangat Korea (sampai sekarang kami tidak tahu posisi dia apa,hehe)
Kami lalu diajak bergabung dengan seorang wanita berkulit mulus dengan rambut diikat kuda, menyambut kami. kami cuma bisa menyapa "Annyong haseo..." wanita itu ternyata Top Director yang menggantikan posisi Mr. Hyun. Ia memperkerjakan seorang penterjemah karena tidak bisa berbahasa Inggris. Ketika kami sudah dipersilahkan duduk, datang seorang wanita memakai kacamata, dengan rambut kuncir kuda, dengan lipstik berwarna peach. Ternyata di adalah penulis kisah kami dalam Hangul atau Bahasa Korea. Ia tidak bicaara bahasa Inggris. Kami lalu memulai perbincangan kami dengan menyerahkan manuskrip kisah suamiku,  perjuangannya membeli perhiasan Swarovski sebagai maharku.
Singkat cerita, tiga wanita yang menyimak kisah kami tersebut terenyuh, tersentuh, takjub, terkesima, terpesona, dan terpikat cerita perjalanan cinta kami. Malah salah seorang dari mereka berkata bahwa kisah cinta kami seperti di dalam drama. Kami jadi tersipu malu ^^
selepas bercerita kesana-kemari panjang lebar, kami lalu diajak ke toko Swarovski untuk memperbaiki gelang ku yang mata kristalnya hilang, begitu juga dengan cincin, dua mata kristalnya hilang juga. Lalu Katie, sang penterjemah, mengurusi semua hal termasuk pengisian service form. She's totally kind. Katanya dia akan menghubungiku jika semuanya telah selesai, sekitar tanggal 24 Oktober ini. Oh iya, dia juga memberikanku kartu namanya katanya agar ada yang bisa diajak komunikasi. Perhatian sekali ya, padahal kami benar-benar belum kenal sebelumnya. She might put her self on my shoes. Sangat empati, tinggal syahadat aja deh (amiinnn)
Ketika kami hendak undur diri, lelaki yang kami tidak tau posisi dan namanya mengajak kami ikut bergabung makan malam dengan mereka. tapi dengan hati-hati kami menolak karena pertimbangan makanan yang tidak halal kami makan (seperti daging yang disembelih bukan atas nama Alloh, daging babi, dan juga minuman Soju atau beralkohol. Konon orang Korea paling suka minum Soju, kaya orang Indonesia minum teh atau kopi,hihhhhh) selain pertimabangan waktu solat maghrib yang sudah sangat mepet. Akhirnya kami pamit. "Annyogi geseyoo..."
Sebelum pulang ke kontrakan, kami memutuskan untuk solat maghrib di ujung gedung super market Home Plus, di tangga paling bawah terdapat kardus-kardus bekas. Kardus itu kami jadikan sajadah. Terima kasih ya Alloh atas hari yang indah lagi...
  *left to right: Katie Lim (the translator), me, the writer of the stry, and the top director of Lotte Young Plaza, Korea.

0 komentar:

Post a Comment