Let's Get Married!

Menikah itu perlu karena penting. Penting karena dengan menikah menjadikan manusia  mulia yang membedakan dari makhluk lain ciptaan-Nya.
“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangann untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih sayang. Sungguh yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Alloh) bagi kaum yang berfikir.” Ar-Rum: 21
Kenapa ya menikah penting?
1.  MENIKAH ITU PERINTAH ALLOH DAN SUNNAH ROSULULLOH
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang diantara kamu, dan juga orang- orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Alloh akan mmberikan kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya. Dan Alloh Maha Luas (pemberianNya), Maha Mengetahui.” An-Nur: 32. “Demi Alloh aku adalah hamba yang paling takut pada Alloh dan paling bertakwa kepadaNya, akan tetapi aku ini shaum dan berbuka, mengerjakan solat malam juga tidur, serta menikahi wanita. Maka siapa yang membenci sunnahku, dia tidak termasuk golonganku” (HR Bukhari). Sesuatu yang diperintahkan Alloh dan disunnahkan Rosul pastilah sesuatu yang penting untuk kemaslahatan hidup seseorang. Dengan menikah banyak hal baik malah luar biasa dapat teraih. Perasaan yang lebih tenang karena ada tempat berbagi, bercerita, bersenda gurau, merencanakan masa depan, melahirkan pelanjut nasab dan perjuangan yaitu anak atau keturunan. 
Pra menikah kita sebaiknya mengingat:

  • Menikah itu harus didahului dan didasarkan dengan logika bukan hanya emosi belaka. Cinta saja belumlah cukup, karena menikah melibatkan banyak hal yang berkaitan dengan realita bukan saja angan-angan atau mimpi belaka.
  • Oleh karenanya, Rosul menyuruh kita memilih pasangan hidup dengan empat kriteria: yang cantik/tampan parasnya, yang bagus keturunannya, yang diluaskan rizkinya, dan indah agamanya, tentu kita ingat Rosul mengingatkan bahwa dengan memilih dan memprioritaskan kriteria terakhirlah kita akan selamat. Karena menikah adalah fitrah manusia yang dianugerahkan Alloh pada tiap hambaNya, tentunya jika kita mengharapkan rumah tangga yang harmonis, damai, dan penuh kasih dan cinta kita harus memilih calon pasangan hidup yang mencintai Alloh dan RosulNya. Hendaknya kita menilai seseorang karena kecintaannya kepada agama Alloh dengan melaksanakan perintahNya serta menjauhi laranganNya.
  •  Salah satu cara menilai seseorang itu juga haruslah dengan cara2 yang dicintaiNya seperti ta’aruf sekedar mengenal sifat, cara pandang, pola fikir tidak malah melakukan hal-hal yang diharamkan Rosul dll. Yang tidak kalah penting lagi ialah melaksanakan sholat istihkoroh. Karena jodoh itu ghaib, kita sangat lemah tidak punya pengetahuan yang cukup memadai tentang mana perempuan atau laki-laki yang terbaik yang kita butuhkan menurut yang Menciptakan kita. Dengan sholat istikhoroh kita meminta petunjuk serta arahan dari Yang Maha Mengetahui yang ghoib, benarkah ia lelaki tepat yang akan memimpin kita di masa depan atau perempuan tepat yang akan kita pimpin.dengan istikhoroh insyaalloh ada jawaban untuk pertanyaan kita “is this person really the one?”
  • Sebaliknya, jika menikah didahului dengan emosi, hanya karena cinta salah satu kriteria yang tidak syariatkan agama, misal cinta karena hartanya saja, ketampanannya saja, titelnya saja, pekerjaannya saja, pada saatnya cinta itu habis maka logikalah yang akan muncul dan berkuasa,akhirnya kedua belah pihak yang menikah baru menyadari  mereka tidak cocok,bahwa pernikahan mereka tidak dibangun dengan logika dan pertimbangan aspek-aspek yang menjadikan pernikahan itu penting untuk di bangun seperti salah satunya menegosiasikan tentang peran masing-masing di rumah tangga, suami sebagai imam dan istri adalah ma’mumnya.
2. PERAN KELUARGA BAGI SEORANG MANUSIA
Keluarga adalah sekolah yang pertama dan utama bagi setiap anak. Oleh sebab itu peran orang tua dalam menuntun anak-anaknya dalam memilih pasangan hidup yang baik sesuai dengan yang diharapkan orang tua justru diberikan jauh sebelum kebutuhan menikah itu muncul. Caranya adalah dengan memberikan model atau contoh bagaimana suami istri itu memperlakukan satu sama lain, menjalankan perannya masing-masing dengan hakiki, serta memenuhi kewajiban masing-masing agar terciptanya pemenuhan hak dengan adil. Dengan demikian anak akan merekam, menyerap, dan berperilaku seperti yang dicontohkan orang tuanya. Karena pada dasarnya, anak merupakan cermin dari hati serta perilaku orang tuanya…orang tua yang berperilaku anggun akan melahirkan anak-anak yang berperangai anggun pula. 
Ini dia sekelumit tentang menikah:

  •  Menikah juga berbicara tentang hak dan kewajiban suami istri. Sebelum menikah seorang anak, khususnya anak perempuan, merupakan tanggung jawab orang tua atau walinya. Setelah ijab kabul sah, menikah membuat suaminyalah yang paling bertanggung jawab atas kehidupan sang istri. Istri wajib menaati, melayani, menjaga harta dan kehormatan suami serta merawat anak-anaknya dengan baik dan benar. Sebaliknya suami juga wajib menyayangi istri dan keluarganya dengan cara menafkahi lahir dan batin, jasmani dan rohani.
  • Tugas utama seorang suami ialah melindungi, memimpin, membimbing, dan menafkahi keluarganya. “Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Alloh telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.” An-Nisa:34. Sodakoh paling baik bagi seorang suami ialah untuk istri dan anak-anaknya. Suami juga hendaknya bertanggung jawab untuk menjauhkan keluarganya dari api neraka (QS. At-Tahrim: 6). Ridha Alloh bagi seorang istri terdapat pada ridha suaminya. Begitu mulianya menjadi suami yang seperti dicontohkan Rosululloh SAW, sampai-sampai Rosul mengandaikan jika manusia diperbolehkan sujud kepada selain Alloh maka akan disuruhnya seorang istri untuk bersujud kepada suaminya karena tanggung jawab suami yang begitu berat, menjadikan keluarganya (anak istri) hamba-hamba yang diridhaiNya.
  •  Tugas seorang  istri ialah menjadi ratu di rumah tangganya. “Maka perempuan-perempuan yang solehah adalah mereka yang taat (kepada Alloh) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Alloh telah menjaga (mereka).” An-Nisa: 34. Ibu rumah tangga adalah karir paling mulia. Hal tersebut seperti yang pernah Rosul utarakan bahwa jihadnya seorang perempuan adalah ketika ia ikhlas menjalankan semua tugas rumah tangganya hanya karena mencari ridha Alloh SWT. Kenapa karir ini paling mulia? Tidak seperti bekerja di kantoran, pekerjaan ibu rumah tangga tidak mengenal waktu, yakni 24 jam non stop. Selama 24 jam itulah seorang ibu rumah tangga dapat meraup pahala yang luar biasa melimpahnya. Dan perlu diingat kembali bahwa semua orang besar, semua orang sukses, semua pemimpin hebat dan berpengaruh, semua para ahli luar biasa di bidangnya dilahirkan, dirawat, dibesarkan dan dididik oleh seorang ibu, ibu rumah tangga. Semua orang besar dibesarkan dengan kemampuan mencintai. Kemampuan seorang ibu untuk menjalankan karir mulianya itu karena didasarkan pada kecintaan kepada Yang Maha Wadud, Alloh yang Maha Mencintai. Oleh karenanya ibu bisa memberikan cinta disetiap tugas yang ia kerjakan, memasak dengan cinta, mendengarkan dengan cinta, melayani dengan cinta. Cinta tersebut tumbuh karena ibu memberikan seluruh hatinya kepada yang ia hadapi. Itulah ibu rumah tangga, sang ratu di rumah tangganya beserta raja yang agung juga pangeran dan putri yang menyejukkan hati.
3. PASANGAN KITA ITU PENTING BAGI KITA
“Mereka (istri-istri) adalah pakaian bagimu (suami) dan kamu adalah pakaian bagi mereka.” QS. Al-baqarah: 185
Karena ia pelengkap hidup kita, karena ia belahan jiwa kita yang senantiasa berada disamping kita saat suka maupun duka. Dengannya kita berbagi rasa kehidupan, rasa indah, rasa pahit, rasa manis, dan rasa-rasa lainnya. Karena pasangan kita seperti Belahan jiwa kita bukan hanya membawa dirinya, tetapi juga membawa nama keluarganya, latar belakangnya, pendidikannya, wataknya, sifat baik dan buruknya, serta pengalaman-pengalaman hidupnya sebelum bertemu dengan kita. Menyatukan dua hati itu tidak bisa dikatakan mudah namun bukan berarti tidak mungkin. Kesulitan akan terasa karena proses adaptasi/penyesuaian diri. Manusia ialah fitrahnya untuk bertransisi, Bukankah bayi yang lahir selalu menangis ketika pertama kali keluar dari rahim ibunya karena ia menemukan dunia jauh tidak nyaman dari kehangatan yang ditawarkan rahim ibunya yang kokoh? Namun jika tidak keluar dari rahim ibunya yang kokoh itu tidak mungkin ia akan tumbuh berkembang menjadi generasi yang mengubah dunia, menjadi khalifah luar biasa di muka bumi ini, menjadi hamba yang diridhai Tuhannya. Begitu juga dengan menikah, canda tawa, suka duka, senang sedih, semua pengalaman tersebut merupakan proses/jalan seorang manusia meraih kemuliaan.
Oleh karenanya, jika kita menemukan hal-hal yang diluar harapan kita dari pasangan kita, karena merupakan keniscayaan bahwa kita menikahi belahan jiwa kita beserta segala kelebihan dan kekurangannya, pelajarilah dengan sabar, kenalilah dengan seksama dan cobalah “bersahabat” dengan kekurangannya tersebut. Jika dapat diperbaiki bersama malah lebih baik. Karena janjiNya “Barang siapa bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.” (QS. At-Talak:2)
4. MENDAMBA ANAK-ANAK ROBBY RODHIYA 
“Ya Tuhan, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan solat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku.” Q.S. Ibrahim: 40. 
Anak yang soleh dan solehah adalah impian bagi tiap pasangan suami istri. Dan tidak ada yang dapat mendidik anak menjadi hamba yang diridhoi Alloh selain dengan pendidikan Al-Qur’an. Anak diharapkan bisa menjadi penyejuk dan amal jariah (doa anak soleh) bagi kedua orangtuanya. Hal indah ini dapat teraih jika orang tua mereka juga memiliki akhlak Qur’ani. Salah satu cara mendidik anak tercantum dalam Qur’anul Karim surat Al-Lukman (QS 31:13-19).

  • Jangan menyekutukan Alloh, karena musyrik itu adalah kezaliman yang besar
  • Berbuat baik kepada kedua orang tua
  • Bersyukur kepada Alloh dan kepada kedua orang tua
  • Jangan mengikuti orangtua jika mereka menyuruh untuk menyekutukan Alloh akan tetapi tetaplah mempergaui keduanya dengan baik di dunia
  • Alloh Maha Telilti dengan apa yang hambaNya kerjakan, maka akan diberi balasan kebaikan atau kejahatan sebesar sawi sekali pun
  • Laksanakan sholat
  • Amar ma’ruf nahyi munkar, mengajak kepada kebaikan dan melarang kepada kemunkaran
  • Bersabar atas semua takdir yang Alloh tetapkan
  • Jangan berjalan dengan angkuh atau sombong, karena Alloh membenci orang-orang sombong dan membanggakan diri
  • Sederhana dalam berperilaku, salah satunya berjalan
  • Lunakkan suara, karena seburuk-buruk suara ialah suara keledai
Kata keluarga dalam bahasa Inggris adalah family, tahukah kau kawan apa singkatan dari kata family? ternyata Father And Mother I Love You = FAMILY. Jadi keluarga hendaknya menjadi tempat bernaung para anak cucu Adam untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi dalam rangka bertakwa dan menghamba serta beribadah hanya kepada Penciptanya yaitu Alloh SWT.
Last but not least, yuk kita memohon padaNya agar kita dikaruniakan, dihadiahkan sebuah keluarga Sakinah Mawaddah dan Rohmah:
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”  Q.S.Al-Furqan: 74
Wallo'allam bishowwab.

0 komentar:

Post a Comment